21 Jul 2013

Apa Itu Imsak? & Pemahaman Keliru tentang “Waktu Imsak”

Apa Itu Imsak?

IMSAK hanya dikenal di Asia Tenggara (khususnya Indonesia). Kemungkinan yang membuat ajaran imsak ini berniat baik agar kita ada waktu untuk bersiap diri melaksanakan sholat dan mempersiapkan waktu terbitnya fajar.

Namun Islam yang diajarkan Rasulullah SAW sudah sempurna sehingga tidak perlu ditambah atau dikurangi. Akibatnya pada hari ini banyak umat menganggap batas akhir makan sahur adalah imsak sehingga menghilangkan ajaran Rasulullah SAW yang sesungguhnya.

“Jika salah seorang dari kamu mendengar adzan sedangkan ia masih memegang piring (makanan), maka janganlah ia meletakkannya hingga ia menyelesaikan hajatnya (makannya),” [Hr. Imam Ahmad, Abu Dawud, Hakim].

Ibnu Umar berkata, “Al-Qamah bin Al-Atsah pernah bersama Rasulullah, kemudian datang Bilal akan mengumandangkan adzan, kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Tunggu sebentar, wahai Bilal! Al-Qamah sedang makan sahur,” [hadist ini dihasankan oleh Syaikh al Al-Bani].

“Dan makan dan minumlah kamu hingga terang bagimu benang putih dan benang hitam yaitu fajar,” (Al Baqarah 2 : 187).

Jadi batas santap sahur adalah adzan shubuh, bukan imsak.

“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarang bagimu maka tinggalkanlah,” (AQ Al Hasyr 59 : 7).
S_U_M_B_E_R
Pemahaman Keliru tentang “Waktu Imsak”

“Saya bangun pas waktu imsak. Saya belum sahur. Apakah saya masih boleh makan sahur?” Ya, pertanyaan semacam ini sering saya terima baik melalui SMS maupun secara langsung. Baik dari anak-anak maupun orang dewasa.

Dulu ketika masih kecil, saya sering diingatkan Bapak (alm.) agar menghentikan makan sahur ketika sudah terdengar bedug atau sirine tanda waktu imsak. Karena dipahami bahwa ketika terdengar tanda waktu imsak yang sekitar 10 menit dari waktu Shubuh itu aktivitas makan sahur pun harus dihentikan. Setelah itu dari corong masjid terdengar “ashallatu was salaamu ‘alaik…” sekitar 10 menitan hingga berkumandang adzan Shubuh.

Hingga akhirnya saya temukan di kitab-kitab fiqih bahwa pemahaman tentang waktu imsak itu ternyata SALAH. Salah memahami Kapan Waktu Makan Sahur dan Kapan Batas Imsak. Pencampuradukan pemahamannya membuat kesalahan turun temurun, kesalahan yang diperkuat oleh pemahaman sebagian pengurus masjid, juga kesalahan media massa baik televisi maupun radio.

KAPAN WAKTU MAKAN SAHUR

Kita, umat Islam, bersuhur (aktivitas makan sahur) karena Rasulullah saw mendorong kita untuk makan sahur. Suhur itu aktivitasnya, sahur itu makanannya.

Rasulullah saw bersabda:

Tasahharuu fainna fis sahuuri barakatan

[Bersahurlah kalian karena sesungguhnya di dalam sahur ada barakah] (HR. Bukhari, Muslim)

Nah, kapan waktu sahur itu, apakah tengah malam, jam 2 pagi, atau kapan?

Di sinilah Rasulullah saw memberikan tuntunan bahwa bersuhur atau memakan sahur itu beberapa saat sebelum masuk waktu Shubuh, bukan tengah malam, atau jam 2 pagi. Gampangnya sekitar jam 4 pagi WIB untuk tanggal 18 Agustus 2010.

Jika diukur dengan pembacaan ayat al-Qur`an, antara Rasulullah saw selesai makan sahur dengan shalat shubuh hanya membaca 50 ayat saja (kira-kira 6 menit 15 detik).

Dari Anas:

“Bahwa Zaid bin Tsabit telah memberitahunya bahwa mereka makan sahur bersama Rasulullah saw. Kemudian mereka berdiri mengerjakan shalat. Aku bertanya kepada Zaid: “Berapa lama tempo antara selesai makan sahur dengan shalat?” Zaid Menjawab, “Kira-kira 50 atau 60 ayat (al-Qur’an).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Makanan ketika bersahur pun yang dianjurkan adalah kurma kering. Jadi tidak membutuhkan waktu yang lama untuk makan sahur. 10 buah kurma kering insya Allah habis disantap dalam waktu 15 menit (nyam…nyam…nyam..glek)

Dari Abu Hurairah ra dari Nabi saw, beliau saw bersabda:

“Ni’ma sahuurul mu`minit tamru.”

[Hidangan sahur seorang mukmin yang paling baik adalah kurma kering]” (HR. Ibnu Hiban, Abu Dawud, dan al-Baihaqi)

KAPAN BATAS IMSAK

Oh ya, apa itu Imsak? Secara bahasa imsak itu artinya menahan diri. Imsak adalah bagian dari Rukun Puasa. Rukun Puasa hanya ada dua: Niat di malam hari dan Imsak (menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri) mulai fajar hingga maghrib.

Nah kapan batas mulai berImsak? Atau kapan kita harus menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan suami istri?

Disinilah Allah dan Rasul-Nya memberikan tuntunannya, bahwa batas mulai imsak adalah fajar alias masuknya waktu shubuh.

Dalam al-Qur`an Surat Al-Baqarah ayat 187 Allah SWT berfirman:

…Wa kuluu wasyrabuu hattaa yatabayyana lakumul khaythul abyadhu minal khaythil aswadi minal fajri…

[Dan makan dan minumlah kalian hingga jelas bagi kalian benang putih dari benang hitam, yaitu fajar..]

Sehingga makan minum orang yang makan sahur boleh hingga telah jelas datangnya fajar (waktu shubuh).

Dari Aisyah ra:

“Anna Bilaalan kaana yu`adzinu bilaylin faqaala rasuulullaHi saw kuluu wasrabuu hattaa yu`adzinabnu ummi maktuum fainnaHu laa yu`adzinu hattaa yathlu’al fajru.”

[Adalah Bilal mengumandangkan adzan pada suatu malam, kemudian Rasuullah saw berkata: “Makan dn minumlah, hingga Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan adzan, karena dia tidak akan beradzan hingga fajar telah terbit.”] (HR. Bukhari, Muslim, an-Nasa’i, Ahmad, Ibnu Hibban, dan Ibnu Khuzaimah)

Bahkan, seandainya pun, pada saat telah berkumandang adzan Shubuh, kita sedang memegang piring yang ada makanan yang belum selesai kita santap, maka kita diberi tuntunan untuk menghabiskan makanan tersebut.

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda:

”Idzaa sami’a ahadukum an-Nida`a wal inaa`u ‘alaa yadiHi falaa yadha’Hu hattaa yaqdhiya haajathaHu minHu.”

[Jika salah seorang dari kalian mendengar adzan sedangkan wadah masih berada di tangannya, maka janganlah ia letakkan wadah itu hingga ia selesai menunaikan kebutuhannya.] (HR. Abu Dawud, Ahmad, Daruquthni)

GUNA “WAKTU IMSAK”

Waktu Imsak yang banyak dipakai oleh masjid dan media massa tetap ada gunanya. Gunakan sebagai peringatan bahwa sekitar 10 menit lagi masuk Shubuh. Adapun aktivitas makan sahur tetap boleh dilakukan hingga telah jelas bagi kita waktu sudah masuk Shubuh.

Semoga pemahaman yang keliru ini tidak berlanjut dari tahun ke tahun, dari generasi ke generasi. Allahumma aamiin.
S_U_M_B_E_R
»»  READ MORE...

8 Hal yang Jangan di Lakukan di Jepang

8 Hal yang Jangan di Lakukan di Jepang

Di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung. Pepatah lama itu harus kita ingat ke manapun kita pergi. Aturan dan kebiasaan masing-masing wilayah apalagi Negara sudah tentu berbeda. Kita sebagai pendatang wajib menyesuaikan diri dengan kebiasaan tempat yang kita datangi. Nah, kalo sedang berkunjung ke Jepang, apa saja ya hal-hal yang tidak boleh kita lakukan?


1. Jangan pernah lupa menambahkan kata san, di belakang nama seseorang, karena akan terdengar tidak sopan jika kita memanggil seseorang tanpa tambahan san ini. Jangan juga menggunakan kata anata (kamu) ketika sedang berbicara dengan orang lain, panggil saja namanya.


2. Ketika sedang makan jangan pernah menambahkan kecap pada nasi putih. Ini dianggap tidak sopan oleh orang Jepang. Sebaliknya, mengangkat mangkok ketika makan nasi atau mie, dan mengeluarkan suara sruputan ketika sedang makan mie, dianggap hal yang wajar oleh orang Jepang. Selain itu jangan pernah menyisakan makanan ketika sedang makan.


3. Ketika sedang menggunakan sumpit, jangan pernah menaruhnya dengan posisi tertancap di nasi, dan jangan pernah memindahkan makanan langsung dari sumpit ke sumpit dengan orang lain, karena hal tersebut mengingatkan dengan penggunaan sumpit pada upacara kematian. Dan jangan menjilat sumpitmu seenak apapun makanan yang kamu makan.


4. Jangan menelepon ketika sedang berada di dalam kereta! Bahkan jika kamu duduk di dekat priority seat (kursi khusus untuk orang tua, penyandang cacat, ibu hamil, dan ibu yang membawa anak-anak), kamu harus mematikan dering telepon genggammu. Menelepon di kereta akan mengganggu orang-orang di sekitarmu, orang-orang dalam kereta, sedangkan mematikan dering telepon genggam jika berada di dekat priority seat bertujuan agar orang tua atau penyandang sakit jantung yang duduk di priority seat tidak kambuh sakit jantungnya karena kaget mendengar telepon genggammu berbunyi tiba-tiba.


5. Jangan pernah memberi tip di Jepang! Memberi tip di rumah makan atau restoran bahkan dianggap sebagai penghinaan.


6. Jangan marah ketika kamu sedang berdiri tiba-tiba ada yang mendorongmu. Itu artinya kamu berdiri di tengah jalan dan menghalangi jalan orang lain. Segeralah menyingkir.Jangan berdiri sembarangan ketika sedang menaiki escalator! Orang jepang punya aturan tidak tertulis tentang ini. Jika kamu sedang berada di daerah Tokyo, escalator sebelah kanan adalah untuk orang yang santai, sedangkan sebelah kiri untuk orang yang buru2 (naik escalator sambil berjalan), sedangkan di Osaka berlaku sebaliknya.


7. Ketika kamu sedang menghadiri sebuah acara “Nomikai” atau Japanese drinking party, jangan pernah minum bir di gelasmu duluan. Tunggu samapi seseorang menyampaikan kata-kata pembukaan lalu setelah berkata “kampai” bersama-sama yang lain barulah boleh minum bir di gelasmu.


8.Jangan pernah terlambat!! Ini hal terpenting yang harus kamu perhatikan jika ingin mendapat penilaian yang baik dari orang Jepang. Mereka paling tidak suka menunggu orang yang tidak tepat waktu. Jika kamu dengan sangat terpaksa terlambat, teleponlah mereka, jelaskan alasanmu mengapa bisa sampai terlambat, dan sebutkan berapa lama kamu akan terlambat.
»»  READ MORE...